TEKNIK BUDIDAYA BAWANG MERAH
PENDAHULUAN
Beberapa masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang merah, antara lain: (1) ketersediaan benih bermutu; (2) penerapan teknik budidaya yang baik dan benar belum d optimal; (3) sarana dan prasarana terbatas; (4) kelembagaan usaha di tingkat petani belum dapat menjadi pendukung usaha budidaya; (5) skala usaha relatif masih kecil akibat sempitnya kepemilikan lahan dan lemahnya permodalan; (6) produktivitas cenderung mengalami penurunan; (7) harga cenderung berfluktuasi dan masih dikuasai oleh tengkulak; dan (8) serangan OPT semakin bertambah.
Teknik penanaman yang tepat diperlukan untuk menghasilkan umbi dengan kuantitas dan kualitas yang baik.
Persiapan bahan tanam
Benih Bawang Merah
- Varietas benih untuk budidaya bawang merah yaitu benih lokal dan benih hibrida impor.
- Bahan tanam ada yang berasal dari biji dan umbi.
- Sebagian besar budidaya bawang merah di sentra produksi menggunakan bahan tanam asal umbi.
Pemilihan Benih
- Umbi untuk bahan tanam berasal dari tanaman yang dipanen pada umur 70-90 hari dan umbi telah disimpan 2-3 bulan.
- Ciri-ciri umbi untuk bahan tanam: cerah, segar, tidak mengerut, dan tidak ada warna hitam. Umbi juga harus berukuran seragam, tidak ada luka dan tidak terlalu kecil.
- Pemotongan ujung bibit dilakukan bila pertumbuhan dalam umbi 80% Setelah itu, umbi dicampur dengan fungisida dan dikeringkan terlebih dahulu. Satu hektar membutuhkan sekitar 800-1200 kg benih.
Persiapan dan Pengolahan Lahan
- Tujuan pengolahan adalah melonggarkan atau menggemburkan tanah, menghilangkan gulma dan menciptakan sistem penyerapan air.
- Selanjutnya, membuat tempat saluran irigasi dengan mebuat parit antara tanggul atau bedengan. Arah bedengan timur-barat.
- Fungsi parit sebagai tempat aliran air dan membuang air yang berlebihan.Lebar tanggul atau bedengan 100-120 cm. parit berukuran sedang dengan kedalaman sekitar 40-50 cm lebar 40-50 cm.
- Panjang
bedengan dan parit disesuaikan dengan luas lahan.
Penanaman Bawang Merah.
- Waktu ideal untuk menanam bawang merah adalah musim kemarau. Namun harus dilengkapi dengan sistem irigasi yang baik, sehingga tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek.
- Penanaman dilakukan saat cuaca cerah. Hindari penanaman pada masa transisi atau perubahan musim karena sering terjadi angin saat kering sehingga membuat daun tanaman rusak.
- Pada saat berkabut juga tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah karena udara berkabut mudah menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
- Menjelang penanaman, seminggu sebelumnya, tanah diberikan pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos dan diratakan.
- Bibit
ditanam pada jarak sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya, umbi
dimasukkan ke dalam lubang dengan menempatkan ujung di sisi atas.
- Jangan
menanam umbi terlalu dalam, karena menyebabkan umbi mudah membusuk dan
menghambat pertumbuhan awal tanaman.
Pemupukan
Pupuk Dasar
- · Dilakukan
2-3 hari sebelum tanam dengan cara disebar merata.
- ·
Umumnya
menggunakan pupuk kandang atau kornpos sebanyak 10-15 ton pukan sapi atau 5-6
ton pukan ayam atau 4-5 ton kompos per hektar. Serta SP36 dengan dosis 200-250
kg/ha.
Pupuk Susulan.
- ·
Pupuk
susulan I diberikan pada umur 10-15 HST sedangkan pupuk susulan II diberikan
pada umur 30 HST.
- ·
Dosis
pupuk susulan adalah dosis ZA 400 kg/ha, Urea 200 kg/ha dan KCl 100-200 kg/ha
atau kompos 5 t/ha, NPK 600 kg/ha dan ZA 500 kg/ha.
- ·
Pemberian
dengan cara mengubur di tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau tabur antara
barisan tanaman.
Pemeliharaan.
- Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh.
- Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu di pagi dan sore hari.
- Penyiraman
dilakukan sekali sehari saat tanaman bawang berumur 50 HST.
- Penyiraman
tidak boleh terlalu basah karena dapat memadatkan tanah sehingga pertumbuhan
tanaman terganggu serta terjadinya pembusukan.
- Penyiangan
dan mencabut gulma dengan tangan atau alat-alat lain harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
- Selama
pertumbuhan bawang merah, dilakukan penyiangan dua kali.
- Penyiangan
pertama saat tanaman masih berusia 2-4 minggu, Penyiangan kedua dilakukan saat
tanaman berumur 5-6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada
pertumbuhan gulma.
Pengendalian Hama dan Penyakit.
- Hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat/ulat dan trips.
- Penyakit
yang menyerang terutama disebabkan oleh patogen jamur.
- Pencegahan
dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida, kultur teknis, sanitasi
lingkungan, penggunaan perangkap dan pemusnahan tanaman terserang.
Panen dan Pasca Panen.
- Bawang merah dipanen setelah batang lemah/runtuh atau pada umur 60-90 hari.
- Karakteristik
lain adalah bentuk umbi bulat hampir sempurna, beberapa sudah terlihat di
permukaan tanah, umbi berwarna merah gelap atau keunguan dan berbau khas.
- Setelah
dipanen, umbi di jemur dibawah sinar matahari selama 1-2 minggu agar umbi tahan
lama.
Sumber: dari berbagai sumber
Comments
Post a Comment