KITA DAN KELOMPOK

Sebagai makhluk sosial, sepanjang siklus hidupnya manusia tidak terlepas dari hubungan dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kesadaran akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia dan kesadaran terhadap kelemahan serta kelebihan yang dimiliki setiap manusia merupakan salah satu alasan manusia untuk selalu bekerjasama dan pada akhirnya membentuk kelompok. Sebelum mempelajari bagaimana kelompok dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya, terlebih dahulu perlu diketahui definisi kelompok. Beberapa ahli, mengemukakan definisi kelompok antara lain:
1.Homans (1950); Goldhaber (1990): a group is a number of persons who communicate with one another often over a span of time, and who are few enough so that each person is able to communicate with all the others, not a secondhand, through other people, but face to face... (kelompok adalah sejumlah orang yang selalu berkomunikasi dengan yang lainnya melampaui rentang kendali waktu, sehingga setiap orang dapat berkomunikasi dengan lainnya tidak melalui orang lain tetapi secara langsung bertatap muka).
2.Iver dan Page (1961); mardikanto (1992) mengemukakan bahwa kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling pengaruh mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk saling tolong menolong.
3.Cartwright dan Zender (1968); Goldhaber (1990): a group “ a collection of individuals who have relation to one another that make them interdependent to some significant degree” (kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu).
4.Phillips, Bernard S. (1979): A group is a set of individuals involved in social relationships who defined themselves as a group or are so defined by other (kelompok adalah sejumlah individu dalam hubungan sosial yang membatasi diri mereka sebagai sebuah kelompok atau juga membatasi dengan orang lain).
5.Baron & Byrne (1979) : kelompok memiliki 2 tanda psikologis, yaitu pertama, adanya sense of belonging ; kedua, nasib anggota kelompok tergantung satu sama lain sehingga hasil setiap anggota terkait dengan anggota yang lain.
6.Forsyth (1983): kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling mempengaruhi melalui interaksi sosial.
7.Richard T. Schaefer (1989) A group is any number of people with similar norms, values and expectations who regularly and constiously interact. (kelompok adalah kumpulan orang orang dengan norma, nilai dan harapan sama yang secara teratur dan berkelanjutan berinteraksi).
8.Kartono (1983) menyatakan bahwa kelompok adalah kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih individu dan kehadiran masing-masing individu mempunyai arti serta nilai bagi orang lain, dan ada pada situasi saling mempengaruhi.
9.Johnson dan Johnson (1987); Sarwono (2005) menyatakan bahwa kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka (face to face interaction) yang masing-masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok, dan masing-masing menyadari ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama.
10.Alderfer’s definition; James B. Lau, A.B Shani. (1992) A group is a collection of individuals who have significantly interdependent relations with each other, who perceive themselves as a group, realiably distinguishing members from non members, whose group identity is recognized by non members, who as group members acting alone or inconcern, have significantly interdependent relations with other groups, and whose roles in the group are therefore, function of expectations from themselves from other group members and from non-group members. (Kelompok adalah pengumpulan individu yang secara nyata memiliki hubungan saling bergantung dengan lainnya, yang membedakan anggota dari yang bukan anggota, dimana jatidiri kelompok diakui oleh bukan anggota, dimana sebagai anggota kelompok berperan sendiri atau bersama yang secara nyata memiliki hubungan saling bergantung dengan kelompok lain, dan aturan dalam kelompok yang menyebabkan, sesuatu yang diharapkan pada diri mereka dari anggota kelompok lainnya dan dari yang bukan anggota kelompok)
11.Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.(www.wikipedia.com)
12.Kumpulan yang terdiri dari dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantungan, yang saling bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Source: Gibson

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ciri suatu kelompok adalah:
1.Kumpulan 2 orang atau lebih, tidak harus selalu homogen (bisa beragam) yang terpenting mempunyai tujuan, kebutuhan, minat dan bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan bersama.
2.Saling ketergantungan antar individu, karena salah satu dasar manusia berkelompok adalah terbatasnya kemampuan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehingga ada kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan adanya orang lain.
3.Saling berinteraksi dan mempengaruhi, dalam mencapai tujuan bersama akan sulit bagi 2 orang atau lebih untuk dicapai tanpa terjadinya interaksi antar individu.
4.Memiliki seperangkat peran dan norma, hal ini dibutuhkan dalam mengatur dan mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan dan kebutuhan anggota serta menggerakkan untuk pencapaian dan pemenuhan kebutuhan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap manusia merupakan bagian atau anggota dari berbagai kelompok. Dalam kehidupan masyarakat, kelompok sangat beraneka ragam baik jenis maupun jumlahnya. Sebagai contoh, kelompok dapat dibedakan berdasarkan strukturnya yaitu formal dan informal. Kelompok formal memiliki struktur serta peraturan yang jelas/tegas yang sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya (peraturan administrasi, pemilihan ketua dll) sedangkan kelompok informal tidak memiliki struktur serta peraturan yang jelas/tegas.
Secara sadar atau tidak saya merupakan bagian dari kelompok antara lain:
1.Keluarga, keluarga juga merupakan contoh kelompok informal karena suatu keluarga merupakan kumpulan 2 orang atau lebih (suami, istri, anak dll) yang memiliki tujuan (membentuk keluarga yang sakinah). Dalam keluarga terdapat interaksi antar anggotanya dan terdapat keinginan saling mempengaruhi (suami menginginkan istri seperti yang diharapkan, demikian juga sebaliknya dan pada anaknya. Untuk mengatur hubungan tersebut terdapat seperangkat peran (suami sebagai pencari nafkah, istri sebagai pengurus rumah tangga dll) dan norma yang diikuti oleh setiap anggota keluarga. Dan dengan kerjasama yang baik bukan sama-sama kerja maka pemenuhan kebutuhan bersama tersebut dapat dicapai. Dalam keluarga yang telah saya jalani selama hampir 7 tahun ini, keuntungan utama yang saya peroleh adalah memiliki keturunan yang diharapkan dapat berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
2.Rukun Tetangga (RT), sebagai suatu keluarga yang tinggal dalam suatu wilayah secara sadar atau tidak saya merupakan anggota dari rukun tetangga yang memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan orang lain. Keuntungan yang saya peroleh dengan keterlibatan saya dalam kelompok tersebut antara lain kemudahan dalam mengurus surat-surat (KTP, Kartu Keluarga dll)
3.Pengajian kompleks, pengajian di kompleks tempat tinggal saya dapat dinilai cukup baik dimana kerjasama dan interaksi antar individu yang dapat dilihat dari kegiatan (peringatan hari besar keagamaan, pengumpulan dan penyaluran zakat, pengajian rutin setiap 2 minggu dll) berjalan baik. Dengan keiikutsertaan dalam kelompok pengajian tersebut, keuntungan yang saya rasakan antara lain bertambahnya pengetahuan saya tentang keagamaan, silaturahmi dengan tetangga lebih baik (keterbatasan waktu saya untuk bertemu dengan tetangga).
4.Bagian Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian, sebagai karyawan BPTP Lampung saya ditugaskan di bagian kerjasama dan pelayanan pengkajian (KSPP) dalam kelompok fungsional penyuluh pertanian. Bagian KSPP juga merupakan kelompok karena memiliki semua persyaratan kelompok. Di bagian KSPP yang merupakan kelompok kecil dari organisasi BPTP Lampung, memiliki tujuan tertentu terutama dalam memberikan pelayanan yang baik kepada stakeholder. Untuk mencapai tujuan bersama tersebut, sebagai anggota kelompok kami bekerjasama (saling berinteraksi, mempengaruhi) yang diatur oleh peran dan aturan yang ada. Keuntungan yang saya dapat dari keterlibatan di KSPP antara lain mendapatkan tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengkajian dari anggota lain dan pengalaman menghadapi pengguna pelayanan BPTP.
5.Kelompok fungsional penyuluh, sebagai tenaga fungsional saya merupakan bagian kelompok fungsional penyuluh pertanian. Kelompok Penyuluh Pertanian merupakan salah satu kelompok fungsional dalam organisasi BPTP Lampung, yang memiliki tujuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengkajian dalam bidang penyuluhan (diseminasi). Untuk mencapai tujuan bersama tersebut, sebagai anggota kelompok (8 orang) kami bekerjasama (saling berinteraksi, mempengaruhi) yang diatur oleh peran dan aturan yang ada. Keuntungan yang saya dapat dari keterlibatan dalam kelompok penyuluh antara lain mendapatkan tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengkajian dari anggota lain dan kemudahan dalam mengurus administrasi (kepangkatan dan kenaikan jabatan fungsional).
6.Ikatan Keluarga Wanita, kelompok ini dibentuk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga karyawan BPTP Lampung melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta menjalin tali silaturahmi antara karyawati dan istri karyawan. Keterlibatan anggota dalam kelompok cukup baik yang ditunjukkan dalam pelaksanaan pertemuan rutin bulanan. Selain itu, setiap anggota memiliki rasa kebersamaan dan tolong menolong yang baik, ditunjukkan dari bantuan yang diberikan bila ada anggota lain yang tertimpa musibah, dan ada kesadaran menabung yang dananya dapat digunakan untuk pinjaman bagi anggota lain yang membutuhkan. Keuntungan yang saya peroleh selama menjadi anggota kelompok adalah tambahan keterampilan yang dapat saya gunakan dalam keluarga (membuat beberapa makanan/ jajanan sehat, ikebana dll) serta menjalin silaturahmi dengan istri karyawan yang lain.
7.Kelompok minor pelembagaan perilaku baru angkatan 2008, pembentukan kelompok ini pada awalnya didasarkan dari kesamaan minat pada permasalahan yang berhubungan dengan pemberdayaan dan kelembagaan dalam masyarakat. Dalam kelompok ini, kami saling berbagi, tolong menolong dalam segala hal. Keuntungan yang saya peroleh selama ini antara lain bertambahnya pengetahuan tentang beberapa hal yang bukan bidang saya selama ini (transmigrasi, pendidikan dan wiraswasta) selain itu, mudahnya saya memperoleh informasi yang berkaitan dengan perkuliahan (terutama jadwal).

DAFTAR PUSTAKA

Goldhaber, Gerald M. 1990. Organizational Communication. USA:Wm. C. Brown Publisher.
Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Lau, James B. dan A.B Shani. 1992. Behavior in Organizations. Boston:Irwin.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:Sebelas Maret University Press
Phillips, Bernard S. (1979) Sociology: from concept to practice. New York:Mc Graw-Hill, Inc.
Sarwono, Sarlito. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka.
Schaefer, Richard T. 1989. Sociology. New York:Mc Graw-Hill, Inc.
www.wikipedia.com

Comments

  1. wow. mantep banget artikelnya
    boleh link ga mbak?

    ReplyDelete
  2. semua yang ada diblog ini bisa dimanfaatkan oleh semua orang yang membutuhkannya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUKARELAWAN, KELOMPOK DAN ORGANISASI SUKARELA

Perbedaan tiga teori belajar (Discovery Learning, Cognitive Learning, dan Experiential Learning

PERBEDAAN METODE BELAJAR MENGAJAR ANTARA GURU DAN PENYULUH