Informasi dan Sumber Informasi

Berikut ini merupakan hasil jawaban ujian tengah semester saya, untuk mata kuliah Komunikasi dalam Penyuluhan. Mudah-mudahan jawaban saya ini sesuai dengan yang diinginkan dosen

PENGERTIAN INFORMASI
Informasi adalah tanda/simbol/kode yang dikirimkan dari suatu tempat (system source) ke tempat yang lain (system client) melalui suatu sarana atau channel. Informasi tersebut dapat diterima melalui panca indra (mata, telinga, hidung, lidah, kulit). Informasi memiliki ciri sebagai berikut:
• Memiliki nilai (benar atau salah), berhubungan dengan kenyataan atau tidak. Bila informasi salah tetapi penerima mempercayainya maka sama seperti informasi yang benar.
• Baru bagi penerima informasi
• Memperbaharui atau memberikan tambahan informasi yang telah ada
• Korektif, koreksi terhadap informasi yang salah
• Penegas, mempertegas informasi yang ada

SUMBER INFORMASI
Beberapa pekerjaan yang sesuai dengan definisi agen perubahan adalah guru, konsultan, pekerja kesehatan masyarakat, penyuluh pertanian, pekerja pengembangan dan pemasaran. Semua agen perubahan menentukan hubungan komunikasi antara system sumber dengan beberapa macam keahlian khusus dan system klien/sasaran.
Salah satu tugas utama dari agent perubahan adalah memfasilitasi aliran inovasi dari lembaga perubahan kepada khalayak sasaran. Untuk jenis komunikasi menjadi efektif inovasi harus dipilih yang sesuai dengan kebutuhan klien. Umpan balik dari sistim klien harus melalui agen perubahan kepada lembaga perubahan sehingga lembaga perubahan dapat membuat program yang sesuai dengan perubahan yang diinginkan klien.
Agen perubahan tidak diperlukan dalam difusi inovasi jika terdapat perbedaan social dan teknik antara lembaga perubahan dan sistim klien. Agen perubahan biasanya mempunyai tingkat keahlian yang tinggi terhadap inovasi yang ingin diinovasikan. Orang-orang dalam lembaga perubahan sebaiknya seorang doctor dibidang pertanian atau seorang master atau yang memiliki keahlian teknik lainnya. Banyak agen perubahan yang merupakan lulusan universitas di bidang teknik, mereka banyak mengetahui.
Sumber informasi yang digunakan pada tulisan ini ditunjukan pada orang dan lembaga yang berusaha sebagai sumber informasi pertanian. Sumber informasi bervariasi dalam fungsinya. Keragaman sumber informasi berhubungan dengan tahapan adopsi dan posisinya dalam siklus adopsi. Lionberger, HF menyatakan bahwa terdapat 4(empat) tipe agen komunikasi untuk informasi pertanian yaitu:
1. Media massa
Pada umumnya, media massa yang sering digunakan sebagai sumber informasi awal adalah majalah pertanian [misalnya trubus dan trobos] dan koran pertanian [sinar tani] dibandingkan dengan Koran, radio dan TV. Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi.
2. Petani lain
Orang lain sebagai sumber informasi dapat berupa tetangga, teman ataupun kerabat. Orang/petani lain sebagai sumber informasi terutama digunakan untuk mengetahui hal praktis baru yang dihubungkan dengan cara kerja usahatani yang ada dimana pengetahuan spesifik tidak dibutuhkan. Fungsi utama adalah sebagai status social, solidaritas, bantuan yang menguntungkan, respon dan hiburan. Ciri khas sumber informasi ini adalah kontak pribadi, kontak sering terjadi secara kebetulan pada fungsi kelompok utama, isi diarahkan pada pengalaman local dan pribadi, komunikasi dua arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah untuk menolong dalam membuat keputusan dan arahan dalam membuat perubahan menjadi kemampuan. Petani lain merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran, minat, evaluasi dan mencoba dalam proses adopsi inovasi. Tetapi sumber informasi ini lebih banyak digunakan pada tahap evaluasi dan mencoba.
3. Lembaga pertanian
Sumber informasi yang termasuk dalam lembaga pertanian yaitu pelayanan penyuluhan pertanian, guru pertanian, lembaga penelitian, peneliti, POPT, penyuluh, perguruan tinggi dll. fungsi utama adalah untuk mendiseminasikan (menyebarluaskan) informasi praktis yang spesifik, mengajarkan prinsip dasar dalam berusahatani, memberikan pelayanan secara teknik dan khusus. Ciri khas sumber informasi ini adalah kontak perorangan dan umum, kontak umumnya terbatas untuk mencari informasi, isi umum dan spesifik serta kebutuhan local, komunikasi dua arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah untuk menolong dalam membuat keputusan dan arahan dalam membuat perubahan menjadi kemampuan. Lembaga pertanian merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran, minat, evaluasi dan mencoba dalam proses adopsi inovasi. Tetapi sumber informasi ini lebih banyak digunakan pada tahap evaluasi dan mencoba.
4. Sumber-sumber komersial
Sumber informasi yang termasuk dalam sumber komersial yaitu perusahaan swasta, salesmen, konsultan swasta dan pedagang dll. Fungsi utama adalah untuk membeli dan menjual bahan atau peralatan dan pelayanan/jasa professional (konsultan). Ciri khas sumber informasi ini adalah kontak perorangan dan umum, kontak secara kebetulan umumnya untuk menjual membeli dan penyediaan jasa/pelayanan, isi diarahkan pada kepentingan ekonomi dan khusus, komunikasi dua arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah untuk arahan dalam membuat perubahan menjadi kemampuan dan pengetahuan awal. Sumber komersial merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap mencoba dalam proses adopsi inovasi.

KREDIBILITAS SUMBER INFORMASI
Kredibilitas sumber adalah suatu tingkat sampai sejauhmana sumber informasi dapat dipercaya oleh penerima atau seberapa jauh pesan/informasi dipercaya oleh pemakai yang disampaikan sumber (orang atau lembaga).
Orang dapat menerima atau menolak informasi dari beberapa sumber tergantung pada bagaimana mereka melihat sumber informasi tersebut. Pengaruh utama dalam penerimaan adalah kredibilitas sumber. Dalam hal ini terdapat dua komponen yaitu keahlian dan bersifat praktis. Keahlian mengacu pada apakah sumber diduga mengetahui. Bersifat praktis mengacu pada apakah petani memperhatikan atau tidak memperhatikan sumber information yang berguna bagi kondisi petani. Sifat ini mengandung arti kepercayaan, pendapat yang baik serta kemampuan untuk menggunakan dan menilai manfaat dari informasi yang sulit dimengerti pada setiap situasi petani.
Selain itu, petani melihat kredibilitas sumber informasi dari Authority (kekuasaan) sumber; Performans (penampilan fisik) sumber; Socio-economics status (status social ekonomi) sumber; Experiences (pengalaman masa lalu) sumber; dan Style of influence (gaya) sumber.

Berdasarkan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan oleh sumber informasi (individu/lembaga) dalam menjaga dan mempertahankan kredibilitas antara lain:
1. Menjaga kepercayaan. Dilakukan dengan memilih informasi yang diperlukan sasaran dan informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan, memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan solusi yang tepat (kapan dan untuk siapa), membuat rencana tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan harus diselesaikan secara berkelompok dengan mengandalkan kemampuan maupun potensi sasaran sendiri
2. Selalu meningkatkan keahlian. Dilakukan dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, mengikuti pelatihan, aktif mencari jawaban dari pertanyaan sasaran dari sumber informasi lain (memperbaharui informasi).
3. Mengetahui norma yang berlaku di masyarakat sasaran dan tidak melakukan tindakan yang melanggar norma tersebut.
4. Dapat mengerti dan bersimpati kepada sasaran dan permasalahan yang dihadapi sasaran.
5. Berpakaian dengan baik dan belajar berkomunikasi dengan baik.

OVERLOAD INFORMATION DAN LACK INFORMATION
Overload Information
Terdapat 7 (tujuh) peran bagi agen perubahan yaitu membangun kebutuhan akan perubahan pada sasaran; menentukan hubungan pertukaran informasi; mendiagnosis masalah; menciptakan arti untuk perubahan pada sasaran; menterjemahkan maksud menjadi tindakan; menstabilkan adopsi dan mencegah ketidakberlanjutan; dan mencapai hubungan akhir dengan sasaran. Berdasarkan hal tersebut harus dapat menseleksi informasi yang benar-benar dapat dimanfaatkan sasaran dan mencegah terjadinya overload information yaitu keadaan individu atau sistim dimana input komunikasi (informasi) lebih dari semestiya yang tidak bisa diproses atau digunakan, dan penting untuk dipecahkan. Kapasitas informasi yang besar tentang inovasi yang didapat dari lembaga pemerintahan dapat menurunkan kemampuan agen perubahan untuk memilih pesan yang paling sesuai untuk sistim klien. Dengan mengerti apa yang dibutuhkan oleh sasaran, agen perubahan dapat selektif menyampaikan pada mereka hanya informasi yang berhubungan.
Sebagai contoh, sumber menyampaikan informasi tentang teknik pembuatan biogas dari kotoran ternak didaerah yang tidak membutuhkan atau yang memiliki sumber kotoran ternak yang terbatas. Dengan mengerti kebutuhan sasaran, agen perubahan dapat informasi mana yang paling sesuai untuk disamapaikan.
Lack Information
Lack information adalah keadaan individu atau sistim dimana input komunikasi (informasi) kurang dari semestinya sehingga tidak dapat diproses atau digunakan atau dapat menimbulkan kesalahan dalam penerapan informasi.
Sebagai contoh, pada Informasi tentang pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas dalam surat kabar tidak dicantumkan dengan jelas teknik pembuatannya sehingga informasi tersebut tidak dapat diproses untuk digunakan oleh klien.

DAFTAR PUSTAKA
Lionberger, H.F. Adoption of New Ideas and Practices. 1960. Iowa: The Iowa State University Press.
Lionberger, H.F dan Paul H Gwin. Communication Strategies: A guide for Agriculture Change Agent. 1982. Illinois: The Interstate Printers and Publisher.
Rogers, E.M. Diffusion of Innovation. 2003. New York: Free Press.

Comments

  1. Uni tambah yang lebih banyak ilmunya lagi ha ha ha. ngomong2 banyaki tugas ngak di kampus.....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan tiga teori belajar (Discovery Learning, Cognitive Learning, dan Experiential Learning

TEKNOLOGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TEPUNG PISANG DI LAMPUNG

SUKARELAWAN, KELOMPOK DAN ORGANISASI SUKARELA