UAS Masyarakat dan Kelembagaan Pedesaan



Ini kali kedua ngerjain ujian lewat internet lagi, ujian dilaksanakan setelah kami (fatmah, mas darko n harzon) pulang dari kampung ciptagelar. awalnya ujian mau dimulai jam 10 pagi tapi karena kami masih dalam perjalanan kuliah ke ciawi dan saat itu hujan, jadi kami mohon ujian ditunda sampai jam 12 (makasih pak monty) ternyata soal baru bisa kami terima jam 3 sore (mungkin karena hujan lebat jadi ada gangguan pengiriman) batas waktu tetap 2 jam. Kami juga mengalami gangguan dalam pengiriman, akhirnya saya berhasil mengirim jawaban setelah berjuang 1,5 jam. Berikut ini jawaban ujian saya n sekali lagi mungkin kurang memuaskan.

1. terangkan/uraikan :
a. peran kelembagaan dalam masyarakat
b. peran kelembagaan dalam mengelola Sumber Daya Alam
c. peran kelembagaan dalam pembangunan sosial pedesaan
2. terangkan/uraikan :
a. kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Naga menghadapi modernisasi.
b. Kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Naga mengelola Sumber Daya Alam
c. Kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Cipta Gelar menghadapi modernisasi.
d. Kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Cipta Gelar mengelola Sumber Daya Alam.
3. terangkan/uraikan kebajikan yang dapat dipetik , kaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan, dari :
a. Kampung Naga
b. Kampung Cipta Gelar
4. terangkan/uraikan :
a. pengertian RRA/PRA :
b. kekuatan/kelemahan penggunaan RRA/PRA :
c. metoda2/tehnik2 RRA/PRA :
d. ruang lingkup penggunaan metoda/tehnik RRA/PRA :
5. mengapa kita mesti mempelajari dan mengembangkan mata pelajaran Masyarakat dan Kelembagaan Pedesaan (KPM 51F), berikan masing-masing 5 (lima) alasan :
a. Dari sudut pandang Penyuluhan/Penyuluh
b. Dari sudut pandang akademikus
c. Dari sudut pandang praktisi/dunia transmigrasi
d. Dari sudut pandang ekonomi/pengusaha

JAWABAN
1. Peranan kelembagaaan
a. Kelembagaan adalah struktur dan mekanisme dari kebutuhan social dan berhubungan dengan kebiasaan dalam kumpulan individu. Sedangkan masyarakat adalah sebuah kelompok dari orang-orang yang berinteraksi pada daerah/lokasi yang sama dan pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari hubungan dengan manusia/individu yang lain. Selain itu, manusia merupakan pribadi yang unik yang berbeda satu dengan yang lain sehingga memerlukan suatu struktur atau mekanisme sosial yang dapat mengatur pola hubungan dan perilaku antar manusia. Berdasarkan hal tersebut, peran kelembagaan dalam masyarakat antara lain mengatur hubungan antar individu dalam bermasyarakat
b. Selain hubungan dengan manusia/individu yang lain, dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia selalu tergantung dengan alam antara lain tanah, air dan udara. Sebagai makhluk hidup yang memiliki akal dan hawa nafsu, manusia tidak pernah puas dengan yang dimiliki dan selalu mencari cara untuk memuaskan kebutuhannya. Dengan kebutuhan manusia yang tiada batas sedangkan sedangkan sumberdaya alam yang terbatas, pada akhirnya menyebabkan manusia akan kekurangan bahan pokok bagi pemenuhan kebutuhannya. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan suatu norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat untuk mengatur hubungan antara manusia dan lingkungan. Dalam hal ini, peran kelembagaan adalah mengatur pola pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan
c. Dalam pembangunan, semua kemajuan dalam ilmu, teknologi, demokrasi, nilai, bangsa dan organisasi sosial dikombinasikan menjadi suatu kesatuan dalam menghasilkan kehidupan yang jauh lebih baik. Pembangunan berarti menggunakan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kehidupan orang miskin. Tetapi pada kenyataannya pembangunan menimbulkan dampak sosial yang tidak hanya menuju perbaikan bahkan menuju kerusakan sistem nilai dan lain-lain. Oleh sebab itu, peran kelembagaan adalah mengantisipasi perubahan sosial akibat pembangunan yang dapat menimbulkan permasalahan sosial yang baru.

2. Uraikan
a. kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Naga menghadapi modernisasi.
Kampung naga merupakan salah satu kampung yang memegang teguh adat isitiadat dan menutup diri dari hal-hal yang berhubungan dengan modernisasi walaupun pada dasarnya Masyarakat kampung naga terbuka dan menerima inovasi teknologi baru sepanjang tidak mengubah tatanan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dan teknologi baru tersebut memberikan nilai positif serta menguntungkan. Dengan laju modernisasi yang sangat lambat, kampung naga dapat mempertahankan norma dan nilai yang ada seperti kebersamaan, kesederhanaan, gotong royong dan lain-lain dan menekan timbulnya konflik sosial. Tetapi hal tersebut ada kelemahannya karena inti modernisasi adalah menuju hidup yang lebih baik, sehingga kehidupan masyarakat kampung naga seperti berjalan ditempat.
b. Kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Naga mengelola Sumber Daya Alam
Dalam pengelolaan sumberdaya alam, dilandasi kearifan lokal. Dengan memegang teguh budaya pamali, pelestarian hutan di kampung ini bisa menjadi contoh. Pamali adalah pantangan atau larangan yang jika dilanggar akan menyebabkan bencana. Dengan pantangan itulah, warga Kampung Naga, hingga kini mampu menjaga hutannya tetap lestari. Untuk itu semua warga dilarang menebang pohon didalam hutan, bahkan mengumpulkan ranting kayu yang sudah kering pun tidak diperbolehkan. Kayu bakar diambil dari kebun/lahan sendiri. Ketua Adat Kampung Naga mengatakan, warganya berusaha membiarkan kondisi hutan disekitar Kampung Naga. Tidak ada warga yang berani mengambil ranting sekalipun. Mereka membiarkan ranting jatuh hingga hancur dan menyatu dengan tanah. Dengan memegang adat pamali, yaitu tidak mengambil kayu dari hutan, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan. Sumber air terjaga, terhindar dari bencana longsor, makam leluhur juga aman.
Warga pun jarang masuk ke hutan di kawasan Kampung Naga itu, termasuk hutan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciwulan. Di Kampung Naga, hutan tidak dijaga malah benar-benar dibiarkan. Namun, masyarakat mempunyai kesadaran bahwa ada adat istiadat yang memang menjadi pegangan, yaitu hutan harus dilestarikan. Warga Kampung Naga meyakini adanya semacam kutukan jika sampai berani menebang pohon atau mengambil ranting dari hutan keramat yang ada di sekitar mereka.
Kondisi ini pada masyarakat kampung naga dinilai efektif untuk menjaga kelestarian alam sehingga tidak terjadi kebanjiran dan kekurangan air karena selama musim hujan, hutan yang lebat ini dapat menyimpan air hujan sehingga mencegah banjir, simpanan air hujan cukup untuk menyediakan air sepanjang musim kemarau.
Tapi terdapat kelemahan dalam kearifan ini karena luas areal garapan dan hutan yang terbatas sehingga masyarakat tidak bisa optimum memanfaatkan sumberdaya yang ada
c. Kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Cipta Gelar menghadapi modernisasi.
Kampung Ciptagelar merupakan pusat kegiatan seluruh kampung adat banten kidul yang terletak disekitar kaki gunung halimun. Dalam menghadapi modernisasi, masyarakat kampung ciptagelar lebih terbuka dibandingkan dengan kampung naga. Hal ini dapat dilihat dari dibuatnya akses jalan secara swadaya yang intinya untuk memudahkan akses menuju kampung serta bentuk rumah yang tidak seseragam di kampung naga walaupun masih terdapat aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar seperti atap yang hanya boleh ijuk atau seng. Selain itu dari segi informasi, masyarakat kampung ciptagelar lebih terbuka dalam menerima informasi yang dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan TV, Radio dan HP serta adanya radio komunitas. Modernisasi dapat dilihat dari pemanfaatan air sungai sebagai pembangkit listrik.
d. Kekuatan/kelemahan masyarakat Kampung Cipta Gelar mengelola Sumber Daya Alam.
Dalam pengelolaan alam kearifan lokal kampung Ciptagelar berhubungan dengan bagaimana masyarakat memaknai peran dari sumber daya yang ada yang meliputi hutan, tanah dan air. kearifan lokal yang menyangkut pengelolaan hutan meliputi konsep pembagian wilayah yaitu
• Hutan titipan merupakan hutan yang secara adat dipahami sebagai titipan dari leluhur. Hutan ini memiliki peranan sebagai daerah penyerapan air yang baik sehingga pemanfaatan hutan tidak diperbolehkan. Konsep hutan ini lebih dimaknai secara adat oleh masyarakat karena berkaitan dengan sejarah maupun budaya masyarakat setempat.
• Konsep hutan titipan dimaknai sebagai kepentingan Taman Nasional. Pengawasannya dilakukan secara langsung oleh pihak Taman Nasional. Hutan ini dilarang untuk dimanfaatkan, namun masyarakt masih sering memanfaatkan hutan ini secara sembunyi-sembunyi.
• Konsep hutan garapan merupakan hutan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai budidaya pertanian.
Selain itu, kearifan lokal mengenai pengelolaan tanah yang masih berlaku antara lain: Adanya beberapa istilah yang berkaitan dengan tanah antara lain tanah jami yaitu tanah yang pernah ditanami sebagai sawah dan pada tahun selanjutnya ditanami padi kembali. Tanah terusan yaitu tanah yang terbentuk dari pembukaan hutan. Tanah pongokan yaitu tanah yang biar bera. Terdapat peribahasa yang berkaitan dengan tanah dan menjadi dasar pemahaman masyarakat yaitu “ibu bumi, bapa langit dan tanah ratu” yang artinya bumi menyediakan segala kebutuhan untuk manusia. Langit yang memberi kenyamanan (naungan, hujan) dan tanah merupakan pemberian Allah SWT yang diturunkan leluhur. Dengan peribahasa ini masyarakat dituntut untuk selalu mengingat bahwa Tuhan telah memberikan sumberdaya dan masyarakat perlu melestarikan agar tercapai keberlanjutan.
Dengan adanya keterkaitan dan ketergantungan antara masyarakat pada sumberdaya alam, berdasarkan kearifan tersebut masyarakat selain dapat memanfaatkan sumberdaya alam juga diharapkan dapat melestarikannya

3. Kebajikan yang dapat dipetik, kaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan dari :
a. Kampung Naga
Pada dasarnya pembangunan yang berkelanjutan merupakan suatu proses perubahan yang sistematis dan terencana menuju ke arah yang lebih baik yang dilakukan secara berkelanjutan/berkesinambungan berkaitan dengan kearifan lokal di kampung naga yang dapat diambil untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan adalah kearifan mereka dalam menjaga sumberdaya alam, menjaga rasa kebersamaan, kerjasama dan gotong royong serta menjaga hubungan antar manusia dalam setiap aspek kehidupan.
b. Kampung Cipta Gelar
Sedangkan kearifan kampung Ciptagelar adalah pelestarian sumberdaya alam yaitu adanya konsep hutan titipan, tutupan dan garapan; rasa kebersamaan, kerjasama dan gotong royong yang diwujudkan dengan pembangunan jalan dan fasilitas lainnya secara gotong royong; adanya kerelaan membantu masyarakat lain yang kesulitan dengan mengumpulkan gabah dalam lumbung bersama (ketahanan pangan).

4. Uraikan
a. pengertian RRA/PRA :
RRA atau Rapid Rural Apraisal dan PRA atau Participatory Rural Apraisal merupakan salah satu teknik mengidentifikasi masyarakat atau kondisi wilayah secara partisipatif dengan melibatkan individu dalam masyarakat. Menurut Robert Chambers (yang mengembangkan metode ini) mengartikan sebagai : sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan dan atau pesisir untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mereka mengenai hidup dan keadaan mereka sendiri agar meraka dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya.
b. kekuatan/kelemahan penggunaan RRA/PRA :
Kekuatan dalam metoda ini adalah
• Dapat menimbulkan hubungan yang baik antara pelaksana kegiatan baik peneliti, penyuluh maupun masyarakat
• Masyarakat aktif melaksanakan program karena rasa memiliki yang tinggi akibat dilibatkannya masyarakat dalam perencanaan kegiatan
• Lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Ada beberapa kelemahan dalam penggunaan metode ini antara lain:
• Menimbulkan harapan yang berlebihan pada diri masyarakat padahal campur tangan pihak luar mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak masyarakat.
• Terbatasnya data kuantitatif yang dapat dihitung secara stattistis.
• Memerlukan keahlian yang cukup bagi fasilisator dalam hal ini penyuluh untuk menghasilkan data yang baik
• Tingkat kepercayaan atas hasil PRA/RRA mungkin masih dianggap kurang meyakinkan.
c. metoda2/tehnik2 RRA/PRA :
Teknik pengumpulan data dalam RRA/PRA yaitu
• Metode Kelompok
Diskusi Kelompok Terfokus atau Focus Group Discussion (FGD)
Diskusi Kelompok Terfokus merupakan suatu diskusi yang dilakukan dengan kelompok terpilih yang terdiri dari empat sampai delapan anggota masyarakat. Pemilihan masyarakat
untuk diskusi tersebut disesuaikan dengan topik diskusi dan latar belakang pengetahuan nelayan/masyarakat. Kegunaan dari Teknik FGD adalah: Mengumpulkan informasi, membangun konsensus, mengklarifikasikan informasi yang ada dan mengumpulkan berbagai pendapat pada isu tertentu; Mengumpulkan informasi pada isu tertentu di bidang perikanan, pengelolaan terumbu karang, indikator lokal tentang kemiskinan, nama-nama hewan/ tumbuhan pada suatu habitat.
Curah Pendapat atau Brainstorming
Adalah suatu kegiatan berkelompok yang diikuti oleh masyarakat terpilih dimana peserta bergiliran untuk membagi ide yang berkenaan dengan suatu topik atau suatu pertanyaan. Fasilitator mendorong peserta untuk bereaksi atas suatu permasalahan dan ditanggapi oleh peserta lain. Kegunaan dari Teknik ini adalah Untuk mendapatkan informasi baru, perspektif dan ide atau mengumpulkan berbagai pendapat dari berbagai orang terhadap suatu masalah. Informasi yang dihasilkan biasanya kasar tapi bisa diikuti dengan teknik partisipasi lain (ranking, venn diagram dan FGD)
• Survey dan Wawancara
Wawancara Semi Terstruktur
Wawancara semi terstruktur adalah suatu wawancara (atau percakapan) baik dilakukan dengan individu atau kelompok untuk suatu tujuan. Biasanya menggunakan suatu daftar panduan pertanyaan. Untuk melengkapi pengamatan yang telah dilakukan, membuka dimensi baru suatu masalah, mendapatkan jawaban yang akurat berdasarkan pengalaman pribadi.
Survey Rumah Tangga
Survey ini merupakan survey terstruktur yang dilakukan pada rumah tangga (KK). Daftar pertanyaan yang ada merupakan pertanyaan baku. Pertanyaan disesuaikan dengan permasalahan yang ingin diketahui. Biasanya survey ini mencantumkan nama dari responden. Survey ini berguna mendapatkan data dasar seperti jumlah penduduk, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga dan lain-lain.
• Analisis SWOT
SWOT singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity dan Threat atau Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal sedangkan Peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi.
Analisis Stakeholder atau Pemangku Kepentingan Untuk mengidentifikasi kekuatan dan peluang dan mencari jalan bagaimana untuk mengoptimalkannya, serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman supaya, dapat dicari cara mengatasinya. Salah satu bagian dari penyusunan rencana strategis.
• Transek
Adalah suatu pengamatan yang dilakukan ketika berjalan atau berenang melewati suatu daerah (desa, pasar, hutan, pertanian, pantai, dll). Hasil transek berguna untuk membuat profil pantai. Profil pantai ini merupakan potongan melintang daerah pantai yang menunjukkan hubungan antara daratan dengan laut. Informasi tersebut dibuat dari satu atau beberapa kali transek.
d. ruang lingkup penggunaan metoda/tehnik RRA/PRA :
ruang lingkup penggunaan metoda/tehnik RRA/PRA dibatasi pada pengenalan wilayah yang meliputi kondisi umum wilayah, kependudukan, karakteristik petani, peluang dan hambatan serta usahatani

5. Alasan mempelajari dan mengembangkan mata pelajaran Masyarakat dan Kelembagaan Pedesaan (KPM 51F) dari berbagai sudut pandang:
a. Penyuluhan
• Untuk mengetahui norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial (masyarakat) serta kondisi wilayah sehingga dapat menentukan jenis inovasi yang akan disampaikan (kesesuaian inovasi).
• Dalam menentukan metoda yang cocok untuk suatu daerah juga diperlukan pengetahuan tentang sistem sosial yang berlaku sebagai contoh, penayangan informasi penggunaan bagan warna yang dilakukan melalui media TV tidak cocok dilakukan di daerah seperti kampung naga yang hanya memperbolehkan TV hitam putih.
• Seorang penyuluh sebaiknya dapat diterima oleh masyarakatnya sehingga masyarakat mau mendengrkan dan mengikuti hal yang disuluh, untuk itu penyuluh harus dapat melebur dalam masyarakat tersebut dengan mengikuti norma yang ada.
• Cukup banyak pengetahuan praktis ataupun kearifan lokal yang dapat dikembangkan baik didaerah tersebut bahkan penyebarannya di daerah lain. seperti contoh di kampung Ciptagelar yaitu dengan adanya model penyimpanan gabah di leuit si jimat. Model ini ternyata dapat dikembangkan didaerah lain untuk mengatasi kondisi kerawanan pangan yang lebih dikenal dengan lumbung pangan.
• Pada dasarnya penyuluhan merupakan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui pemberdayaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan kata lain, penyuluhan bukan hanya menyampaikan informasi dalam bentuk inovasi tapi juga menyadarkan individu atau masyarakat kalau mereka memiliki sumberdaya yang dapat dimanfaatkan tanpa merusak sistem sosial dan norma yang ada.
b. Akademikus, untuk:
• Menemukan hal-hal baru yang berkaitan dengan sistem sosial yang berlaku
• Memanfaatkan informasi mengenai masyarakat untuk dianalisis dan dikembangkan yang berguna bagi kehidupan yang akan datang
• Mencari pemecahan bagi suatu masalah yang berkaitan dengan sistem sosial dan norma yang ada dimasyarakat dikaitkan dengan teori yang ada
• Mengaplikasikan teori yang ada pada suatu masyarakat untuk perbaikan

c. Praktisi/dunia transmigrasi, kegunaan mata kuliah ini:
• Dapat menentukan lokasi transmigrasi tanpa menimbulkan konflik dalam penempatan pendatang yang lokasinya berdekatan dengan masyarakat adat.
• Dapat menentukan tindakan yang tepat dalam menghadapi konflik yang terjadi dalam lokasi transmigrasi

d. Ekonomi/pengusaha
• Dengan mempelajari masyarakat dan kelembagaan pedesaan kita dapat mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perekonomian di pedesaan karena Kelembagaan memberikan kita pengertian dan pemahaman tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam masayarakat dalam kegiatan perekonomian.
• Pengertian kelembagaan bukan hanya dalam bentuk norma-norma yang dipercaya dalam masyarakat tetapi juga kelembagaan-kelembagaan yang sifatnya fisik. Kelembagaan dalam bentuk organisasi bisa dijadikan faktor faktor pendukung dalam kegiatan perekonomian. Kelembagaan yang dimaksud adalah semacam koperasi dan kelompok-kelompok masayarakat yang bergabung dalam suatu himpunan.
• Kearifan lokal pada dasarnya juga mengatur perekonomian masyarakat seperti pada kampung ciptagelar yang tidak memperbolehkan penjualan padi, gabah maupun beras sehingga tidak dapat dikembangkan lembaga pemasaran untuk komoditas padi.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan tiga teori belajar (Discovery Learning, Cognitive Learning, dan Experiential Learning

TEKNOLOGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN TEPUNG PISANG DI LAMPUNG

SUKARELAWAN, KELOMPOK DAN ORGANISASI SUKARELA