ANALISIS DAYA PADA ARTIKEL “KARANTONG BAIN: PROFIL SEGMEN KERJA TERPAKSA”
Artikel Karantong Bain yang ditulis oleh Prof. Djoko Susanto, menggambarkan bagaimana anak-anak dibawah umur yang (tidak sepantasnya) bekerja mencari uang dengan alasan membantu ekonomi keluarga ataupun untuk memenuhi kebutuhan pergaulan mereka. Dalam tulisan ini, kita dapat melihat 2 (dua) permasalahan penting dari sudut pandang pemberdayaan: 1. Apakah anak-anak yang (mampu) mencari rezeki tersebut merupakan individu yang memiliki daya fisiologis, psikologis dan sosiologis yang kuat? 2. Apakah anak-anak yang (terpaksa) mencari rezeki tersebut merupakan individu yang tidak berdaya karena tidak memiliki “barganing position” yang tinggi? Dalam menilai hal tersebut ada baiknya, kita menelaah kembali pengertian daya itu sendiri. Menurut Susanto (2009), suku kata daya, kekuatan atau kemampuan menggambarkan adanya berbagai kemampuan yang dimiliki individu sejak lahir sampai saat akan meninggal. Berdasarkan hal tersebut, daya yang dimiliki oleh setiap manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu day